Benoit menyatakan, kita suci Al-Quran yang berperan penting dalam keislamannya. Ia mengaku mempelajari isi Al-Quran terlebih dulu sebelum memutuskan masuk Islam. Buku berjudul "Le Phenomene Coranique" karya Malik Bennabi yang banyak mempengaruhinya untuk lebih jauh mengenal Islam lewat Al-Quran.
"Saya berhutang banyak dari buku ini. Buku inilah yang berhasil meyakin saya tentang kebenaran isi Al-Quran. Al-Quran sudah ada sejak belasan abad yang lalu, dan isinya mengungkapkan banyak hal yang sama dengan apa yang diteliti oleh para ilmuwan di abad modern ini. Hal inilah yang meyakinkan saya pada Al-Quran dan pada kalimat kedua syahadat bahwa Muhammad adalah utusan Allah," ujar Benoit menceritakan perihal keislamannya.
Selain itu, banyak hal lain yang membuat Benoit memutuskan untuk tunduk dan taat pada agama Islam. Ia menilai ajaran lebih bisa diterima oleh akal, dibandingkan ajaran Kristen pada umumnya, dan Katolik pada khususnya. Misalnya, sejak awal, Benoit menolak menerima klaim para pendeta Kristen bahwa tuhan Yesus akan menebus dosa-dosa manusia. Ia juga tidak percaya dengan komunion, ritual membagikan potongan roti dalam misa keagamaan, yang menurut Benoit lebih lebih mirip dengn praktek penyembahan berhala pada masa masyarakat primitif.
"Itulah alasan saya memilih Islam. Tanggal 20 Februari 1953, di sebuah masjid di Paris, saya mendeklarasikan diri saya masuk Islam dengan mengucapkan dua kalimat syahadat. Seorang Mufti di masjid itu mendata saya sebagai seorang muslim dan memberi nama tambahan 'Ali Selman'" tutur Ali Selman Benoit.
"Saya sangat bahagia dengan agama baru saya. Buat saya, Islam adalah satu-satunya agama yang sesuai dengan kehidupan umat manusia, dan sekali lagi saya tegaskan bahwa 'Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah'" tandasnya. (ln/DI)
Sumber
Jika ada artikel yang bermasalah laporkan kepada kami lewat komentar dibawah ini.
Blog Ini DOFOLLOW silahkan berikan komentar sesuai artikel. komentar yang ngaco / spam akan di hapus.
Terima Kasih.