Semua orang tahu bahwa Google menawarkan berbagai macam layanan gratis. Kebanyakan didukung oleh sistem bisnis iklan, seperti Gmail dan Google Search Engine. Sebagaian lainnya benar-benar layanan yang 100% gratis.
Begitulah anggapan kebanyakan orang terhadap Google dan memanfaatkannya. Betulkah demikian?
Mungkin kita sudah mengetahui bahwa Google sedang menjalankan bisnis untuk men-scan buku-buku. Google bekerja sama dengan banyak perpustakaan dan penerbitan (termasuik the New York Times) untuk men-scan dan men-digitize koleksi berbagai macam buku. Kemudian hasilnya di post di internet dan menjual iklan di halaman internet tersebut. Bisnis men-scan buku-buku ini seperti mencetak uang.
Masalah utama yang muncul dalam proyek ini adalah bahwa komputer tidak sehebat manusia dalam mengenai kata-kata yang ada dalam buku yang di-scan. Untungnya technologi 'optical character recognition' (OCR) saat ini sudah cukup cerdas dalam membaca kata-kata yang tidak dikenali komputer. Meskipun demikian dari jumlah jutaan buku tentu tetap saja ada sangat banyak kata-kata yang tidak bisa dikenali oleh technologi ini, mungkin milyaran kata.
Apa yang dilakukan Google dengan kata-kata yang tidak bisa dikenali tersebut?
Pengangguran di Mountain View, Calif, dimana Markas Besar Google berada, lebih dari 10%. Google bisa dengan mudah mempekerjakan mereka untuk mengidentifikasi berbagai macam kata-kata yang tidak dikenali oleh OCR. Tetapi itu berarti cost yang mahal bagi Google. Cara lain adalah Google bisa mempekerjakan outsource ke China, Filipina, Vietnam, atau negara lain yang tenaga kerja nya lebih murah untuk mengerjakan pekerjaan ini dalam skala yang sangat besar.
Tetapi inilah yang dipikirkan Google:
"Mengapa membayar mahal untuk tenaga kerja itu bila Anda -- ya Anda-- bisa melakukan pekerjaan ini secara gratis?"
Google mempekerjakan semua pengguna internet di seluruh dunia untuk melakukan pekerjaan ini. Ketika Anda menggunakan Facebook, Twitter, Craiglist, atau masih banyak situs-situs lainnya, Anda sedang bekerja untuk Google.
Anda tahu tentang CAPTCHA? Suatu teknik untuk memastikan bahwa 'Anda adalah manusia'. Teknik yang menggunakan kata-kata yang agak kabur dan tidak terlalu jelas terbaca sebagai input yang harus Anda masukkan di banyak situs web.Teknik ini adalah untuk mencegah software-software robot untuk meng-hack system.
CAPTCHA ditemukan oleh Luis von Ahn di Carnegie Mellon University dan merupakan singkatan dari "Completely Automated Public Turing test to tell Computers and Humans Apart". Alasan penggunaan CAPTCHA adalah bahwa otak manusia jauh lebih cerdas dibandingkan komputer apapun dalam hal pengenalan kata (Character Recognition).
Tahun lalu Google telah membeli variant dari CAPTCHA yang disebut sebagai reCAPTCHA. reCAPTCHA terdiri dari dua kata. Ketika Anda mengakses situs-situs yang menggunakan reCAPTCHA, salah satu dari kata yang ada di reCAPTCHA tersebut adalah kumpulan kata yang dimiliki Google yang tidak terbaca oleh teknologi OCR tadi. Sedangkan kata yang satu lagi adalah yang digunakan oleh system sebagai CAPTCHA yang sesungguhnya.
Google akan mengirimkan kata yang sama ke banyak user internet yang lain dan dengan menggunakan konsesus secara umum berdasarkan statistik untuk mengidentifikasi kata itu. Hasilnya digunakan kembali sebagai feedback dalam proyek scanning-nya dan hasilnya mendekati 100%.
Begitulah Google secara cerdas memanfaatkan otak Anda dalam mengenali kata-kata Anda dan Google mempekerjakan Anda secara gratis tanpa Anda sadari.
Jika ada artikel yang bermasalah laporkan kepada kami lewat komentar dibawah ini.
Blog Ini DOFOLLOW silahkan berikan komentar sesuai artikel. komentar yang ngaco / spam akan di hapus.
Terima Kasih.